Penataan Varietas

Read more


Denah Lokasi


Read more


Kajian Sipramin

Read more


Wilayah Kerja

Read more


Sejarah PG Olean

SEKILAS TENTANG PG OLEAN

Pabrik Gula Olean yang berlokasi di Desa Olean, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur didirikan pada tahun 1846 oleh pemerintah Hindia Belanda tepatnya pada tanggal 4 Agustus 1846, dengan nama ”VENOOT SCHAP” PHAITON OLEAN. Pabrik Gula Olean terakhir menjadi milik Fa. Anemaet & Co.

Setelah indonesia merdeka pabrik-pabrik Gula milik Pemerintahan Hindia Belanda diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia dan pabrik Gula diganti namanya menjadi Pusat Perkebunan Negara (baru). Tahun 1960 namanya diganti menjadi Pusat Perkebunan Negara (baru) Cabang Jawa Timur Unit Gula B, dan menjadi pimpinan umum perusahaan Perkebunan Negara Gula Kesatuan Jawa Timur IV pada tahun 1964.

Pada tahun 1966 diganti menjadi Badan Pimpinan Umun Perusahaan Gula Negara / Perusahaan Negara Karung goni Inspektorat VIII, dan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan XXV pada tahun 1968. Selanjutnya dari tanggal 30 juni 1975 diganti menjadi Perusahaan Terbatas Perkebunan XXIV-XXV, dasan pada tanggal 11 Maret 1996 menjadi nama PT. Perkebunan Nusantara XI (PERSERO). Pabrik Gula Olean dibatasi dengan :

  1. Batas Utara        : Desa Kayu Putih
  2. Batas Timur       : Desa Tenggir
  3. Batas Selatan     : Desa Talkandang
  4. Batas Barat        : Desa Alasmalang

Beroperasi sejak masa kolonial,  sebelum restrukturisasi BUMN Perkebunan tahun 1996 PG yang  administratif masuk wilayah Kabupaten Situbondo ini menjadi unit usaha PTP XXIV-XXV. Dikenal sebagai PG terkecil di Indonesia (bahkan mungkin di dunia), PG Olean terus tumbuh dan berkembang memberikan yang terbaik bagi kejayaan industri gula Indonesia, antara lain melalui kinerja unggul, mutu produk prima, didukung stakeholders, dan mampu menjadi wahana percepatan pertumbuhan ekonomi regional Situbondo.

Pada tahun 2011, PG Olean merencanakan giling tebu sebanyak 139.310,0 ton (tebu sendiri 6.300,0 ton dan tebu rakyat 133.010,0 ton) yang diperoleh dari areal seluas 1.665,0 ha (TS 70,0 ha dan TR 1.595,0 ha). Gula dihasilkan diproyeksikan mencapai 10.272,7 ton (milik PG 3.633,6 ton dan milik petani 6.639,1 ton) dan tetes 6.269,0 ton. Selain areal berasal dari kecamatan dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, juga terdapat di Kabupaten Lumajang yang pembinaannya dilakukan PG Padjarakan sejak awal. Kapasitas PG 1.000 tth (tidak termasuk jam berhenti) atau 865,8 tth sudah termasuk jam berhenti.

Pengembangan areal terus dilakukan, baik TS maupun TR, seirama  kapabilitas PG untuk menggiling tebu lebih banyak.  Sasaran utama adalah daerah sawah berpengairan teknis yang secara agronomis juga digunakan untuk budidaya padi dan palawija.  PG Olean yakin melalui penerapan agroekoteknologi, kecukupan agroinputs, penataan masa tanam, dan perbaikan manajemen tebang-angkut, produktvitas yang meningkat akan menjadi daya tarik bagi petani untuk menjadikan tebu sebagai komoditas alternatif. Selain itu, pengembangan juga dilakukan ke lahan kering sepanjang air dapat dipompa secara artesis. Termasuk dalam konteks ini rencana kerja-sama pemanfaatan lahan perkebunan untuk ditanami tebu, seperti Pasewaran.  Upaya menarik animo petani juga dilakukan melalui perbaikan kinerja pabrik dan kelancaran giling.

Sadar akan pentingnya tebu rakyat dalam pemenuhan kebutuhan bakan baku dan pengembangan PG lebih lanjut, pelayanan prima kepada petani teru diupayakan dengan sebaik-baiknya.   Secara periodik, PG menyelenggarakan Forum Temu Kemitraan (FTK) guna membahas berbagai persoalan yang dihadapi petani, baik di luar maupun dalam masa giling.  Dalam upaya peningkatan produktivitas, PG Olean antara lain melakukan optimalisasi masa tanaman dan  penataan varietas menuju komposisi ideal dengan proporsi antara masak awal, tengah dan akhir dengan sasaran 2010/11 berbanding 30-40-30.   Melalui kebun semacam ini, petani diharapkan dapat belajar lebih banyak tentang pengelolaan kebun melalui best agricultural practices.

Read more

About This Blog



Followers

Popular Posts

Chat Box

Web hosting for webmasters